Friday, August 17, 2018

PELANGIQQ || Rizieq Shiab Pulang Bawa Petaka

PELANGIQQ|| Rizieq Shihab untuk kesekian kalinya urung kembali ke Indonesia. Tetapi drama menyambut kepulangannya, menangguk sukses besar. 

Drama itu, yang telah berlangsung beberapa hari sebelumnya, mendapat sorotan luas media massa. 

Banyak pendukungnya menghadiri acara subuh berjamaah dalam rangka penyambutan Rizieq di Masjid Jami Baitul Amal, Cengkareng, Jakarta Barat. Polisi pun dibuat sedikit kalang kabut. Aparat dengan jumlah yang tidak sedikit dipersiapkan di sejumlah titik terutama di Bandara Soekarno Hatta.

Image

Gembar-gembor kepulangan Rizieq berakhir antiklimaks. Namun pendukungnya tak sedikit pun merasa kecewa. Mereka hanya harus menunda lagi kerinduannya bertemu Rizieq.

Di bagian lain, sebagian orang yang tak menyukai Rizieq ikut merasa lega, tentu dengan alasan yang berbeda dengan para pendukung Rizieq.

"(Ada dia) Cuma bikin masalah. Demo lagi, razia lagi, hoax lagi," kata teman saya pendukung Jokowi yang tidak menyukai Rizieq, yang belakangan gemar membaca dan menyebarkan status 'selebriti medsos' macam Denny Siregar. 

Rizieq memang sosok kontroversial. Sulit bagi orang untuk bersikap netral ketika berhadapan dengan dirinya. Biasanya, hanya ada dua pilihan: membenci atau mendukung Rizieq. 

Rizieq punya ciri khas tersendiri.

Suaranya yang lantang saat berorasi, sikap tegasnya, dan kritik-kritiknya--seburuk apapun kualitas kritiknya terhadap pemerintah, seolah oase bagi sebagian masyarakat yang memang sejak lama merasa tak puas dengan Jokowi. 

Rizieq, dengan kata lain, telah menjadi kanal bagi sebagian masyarakat untuk menyalurkan ketidakpuasan mereka terhadap pemerintah, di tengah mandulnya manuver politik dari partai-partai oposisi. 

Dengan segala atribut dan peran di atas, Rizieq tak ayal lagi telah menjelma jadi salah satu tokoh oposisi nonpartai yang diperhitungkan.

Berbagai cara dan celah untuk 'membungkam' Rizieq. Mulai dari kasus ujaran kebencian, penghinaan terhadap lambang negara, hingga dugaan percakapan mesum dengan Firza Husein.

Pemerintah, dalam hal ini kepolisian, memang berhasil membungkam Rizieq. Setidaknya sukses memaksa sang imam hengkang ke Arab Saudi. Sayangnya, keberhasilan itu bersifat sementara, rawan dipolitisir, bahkan bisa berujung 'petaka politik' bagi keberlanjutan pemerintahan Jokowi di Pemilu Presiden 2019.

Simbol Pemersatu

Pemerintah tampaknya abai bahwa secara politis, Rizieq telah menjadi simbol pemersatu kelompok oposisi, baik di kalangan elite maupun akar rumput.

Di level elite Rizieq berhasil menguatkan ikatan kelompok alumni 212 dengan partai-partai oposisi. Sementara di akar rumput, rakyat yang tidak puas dengan Jokowi terus menunggu kepulangannya agar dapat memiliki kembali tokoh oposisi yang garang. 

Dalam situasi demikian, tak heran jika isu kepulangan Rizieq yang sudah bergulir kesekian kalinya, kerap mendapat sorotan luas. 

Isu kepulangan Rizieq pelan tapi pasti, telah menjadi komoditas politik. Salah satunya adalah untuk merapatkan lagi barisan oposisi di tingkat elite dan akar rumput. Dengan demikian, isu ini bisa digulirkan kapanpun sesuai dengan situasi politik yang sedang terjadi. 

Namun, kepulangan Rizieq dalam waktu dekat hanya akan menjadi sebuah bunuh diri politik yang tak berarti apa pun. Dia akan langsung diproses hukum, mungkin juga dipenjara.

Dalam perhitungan terburuk, pemenjaraan Rizieq pada momen yang jauh dari perhelatan Pilpres 2019 tentu akan merugikan dirinya dan terutama kelompok oposisi. 

Rizieq yang berada di bui terlalu dini akan menyulitkan oposisi memelihara sentimen politik massa yang tak puas dengan Jokowi. Isu Rizieq ini rentan memuai ditimpa isu-isu lain yang datang silih berganti.

Dan jika politik adalah soal kalkulasi dan momentum, maka perhelatan Pilpres 2019 merupakan momen paling tepat bagi Rizieq untuk kembali ke Indonesia.

Di saat itu, kepulangan Rizieq akan memicu kekalutan politik bagi pemerintah yang berkuasa. 

Image

Tuesday, August 14, 2018

PELANGIQQ || Teror Dari Film Hiu

PELANGIQQ - Teror hiu, apalagi berukuran besar, terhadap manusia memang masih menarik perhatian Hollywood untuk mengangkatnya ke layar lebar.

Tak terhitung sudah berapa banyak film bertema teror hiu vs manusia yang diproduksi Hollywood. Namun setidaknya ada empat film bergenre ini yang bisa dijadikan pertimbangan mengenai evolusi teror hiu dalam dunia film.


Berawal dari "Jaws"

Teror hiu dalam dunia film sebetulnya dimulai dengan teror hiu putih besar yang muncul lewat "Jaws". Film produksi tahun 1975 ini, menurut filmsite.org, untuk pertama kalinya menampilkan hiu putih besar dengan panjang sekitar 7,62 meter yang gentayangan di laut lepas serta pantai wisata.

Walaupun ikan hiunya sendiri merupakan hiu robot bohongan, namun dahsyatnya kengerian teror hiu dalam "Jaws" karya Steven Spielberg ini berhasil menyabet tiga piala Oscar pada gelaran Academy Awards ke-48 tahun 1976 sekaligus membuka jalan bagi teror-teror hiu lainnya di dunia film.

"Deep Blue Sea" sajikan teror tertutup

Teror "Jaws" secara terbuka di laut lepas dan pantai wisata kemudian menginspirasi Renny Harlin untuk membawa teror hiu ke level berikutnya, teror hiu secara tertutup.

"Deep Blue Sea" yang rilis pada tahun 1999 dan dinahkodai Harlin merupakan film yang mengisahkan sekelompok ilmuwan terperangkap dalam fasilitas penelitian bawah laut sambil terus diteror hiu mako yang merupakan objek penelitian mereka.

Walaupun terinspirasi dari "Jaws", Harlin sendiri dalam wawancaranya kepada Los Angeles Times pada tahun 1999, menyatakan bahwa dirinya tidak mau mengulangi formula sama yang diusung "Jaws" dan ini salah satunya dibuktikan olehnya dengan menambah ukuran panjang hiunya menjadi sekitar 7,9 meter. 

Panduan survive dalam "The Shallow"

Sejak "Jaws" dan "Deep Blue Sea", sudah tak terhitung jumlah hiu yang meneror moviegoers (pecinta film) baik di layar lebar maupun VCD, DVD, Blue-Ray dan layanan streaming film.

Namun pada tahun 2016, evolusi hiu memasuki babak baru dimana kali ini Jaume Collet-Serra berupaya mengajarkan manusia untuk melawan balik teror serangan hiu lewat "The Shallows".

Film ini mengisahkan peselancar bernama Nancy Adams (Blake Lively) yang berupaya tetap hidup di sebuah karang sambil bertahan dari teror hiu putih besar.

Ukuran hiu dalam "The Shallows" tidak lagi digambarkan besar dengan panjang sampai tujuh meter, namun berupaya menyajikan hiu putih besar dengan panjang normal yakni 6,1 meter, seperti yang tertera secara ilmiah pada fishbase.org.

"The Meg" hadirkan teror masif hiu purba

Bosan dengan serangan teror hiu putih besar atau mako dengan panjang cuma tujuh meter lebih, akhirnya mendorong Jon Turteltaub untuk menghidupkan kembali hiu purbakala Megalodon.

Hiu prasejarah yang dianggap punah dua juta tahun lalu ini kembali meneror manusia di laut lepas dan pantai wisata. Menurut keterangan themegmovie.net, hiu purba yang akrab disapa Meg ini memiliki panjang sekitar 22 meter.


Walhasil dengan panjang yang begitu besar, Meg pun berhasil menimbulkan teror masif di layar lebar yang mungkin membuat teror "Jaws" dan "Deep Blue Sea" terlihat kecil.

Image

Tuesday, May 15, 2018

PelangiQQ || Montir CEWEK Paling "SEKSI dan CANTIK"


Tantin,Montir CEWEK Paling "SEKSI dan CANTIK" ,bikin Pelanggan rela ANTRI


Gimana rasanya tuh gan,kalo ada bengkel ternyata montirnya seorang cewek cantik,bahenol,semok,seksi dan menggoda?
beeuuhh,kalo bisa ane nginep tuh dibengkel 
nah faktanya ada nih gan,salah satu montir yang memiliki paras cantik dan tubuh yang aduhai menggetarkan hati 

Namanya adalah TANTIN,umurnya masih 22 tahun
masih seger-segernya tuh gan,siap dipetik 



Sangat jarang wanita meminati dunia otomotif apalagi menjadi seorang montir,karna selain berat,juga bisa merusak penampilan seperti tubuh yang setiap hari harus bermandikan oli,rambut berminyak,kuku kusam dan jelek,belum lagi bau bensin yang menyesakkan hidung. 

Tapi berbeda dengan montir seksi Tantin,dirinya justru sangat mencintai dunia otomotif.
Tak pernah dia ragu-ragu karna takut kotor saat memperbaiki mobil para pelanggannya.

Tapi ya itu dia,Tantin selalu mengenakan pakaian super gemasnya saat bekerja hingga tubuh montoknya pun semakin menjadi-jadi.
Maka tak heran kalau para pelanggannya rela mengantri agar bisa di servis langsung oleh neng tantin,
padahal masih banyak montir lainnya yang kebetulan sedang menganggur,anjirr kasian gara-gara si tantin banyak montir jadi berasa kaya sampah yang ga dibutuhkan 

Tantin,Montir CEWEK Paling "SEKSI dan CANTIK" ,bikin Pelanggan rela ANTRI

Menanggapi tingkah nakal para pelanggannya,Tantin berkata dirinya tak masalah,
dia selalu berusaha menanggapi dengan ramah tamah ketika kaum idung belang sedang menggodanya.
Aku sadar tubuhku yang seksi montok dan segar bagai durian montong ini selalu menjadi tatapan nakal para laki-laki,waduh durian montong?berduri dong 

Namun sebatas tatapan atau ucapan menggoda itu tidak masalah asalkan jangan sekali-kali berani cocol manjah,ungkap Tantin

Wanita yang dijuluki sebagai montir paling seksi di Filipina itu ternyata juga memiliki profesi lain yakni cosplayer dan model freelance yang masih level amatiran.
Dirinya mengungkapkan jika harus memilih dari ketiga profesinya mana yang akan ia pilih,dia berkata akan tetap menomor satukan pekerjaannya sebagai montir mobil.










Saturday, May 12, 2018

PelangiQQ || Kesal Ditilang, Bocah SMP Kempesin Ban Mobil Polisi


PelangiQQ || Berbicara soal "Tilang" tentu hal pertama yang kita pikirkan adalah Polisi, Uang ataupun Denda. Bagi yang pernah kena sanksi tilang sungguh hal itu sangat menjengkelkan, terlebih lagi jika kondisi kita saat itu lagi bokek walupun sanksi tersebut sebenarnya adalah akibat dari kecerobohan kita sendiri karena tidak mentaati peraturan lalu lintas.



Beragam cara dan trik kita keluarkan untuk menghindari sanksi tilang saat kena razia. Ada yang ngaku anak jenderal, saudara jenderal, anak kapolda atau kapolres dan lain sebagainya namun tetap aja sanksi tilang tetap berjalan. #Bandarq



Selalu ada hal yang lucu dalam urusan "Tilang - Menilang" ini. Ada yang kabur saat mau diperiksa adapula yang nekat menerobos tapi malah gagal dan mengalami hal yang konyol.



Seperti pada video Ibnu Hamid S yang diunggah oleh akun Facebook Eris Riswandi ini




Terlihat bocah berseragam olahraga SMP Negeri 2 Muara Teweh - Kalimantan Tengah menangis sesenggukan. Terlihat juga beberapa polisi yang berada disekitar bocah tersebut dan terlihat seorang perwira polisi mencoba menenangkan dan bertanya sesuatu kepada bocah tersebut. #Domino99




Terdengar dari video itu ternyata bocah tersebut menangis karena mendapatkan sanksi tilang akibat dari pelanggaran yang dilakukannya. Namun ada hal yang lebih aneh lagi dari kejadian tersebut.





Lantaran kesal karena ditilang, bocah tersebut nekat kempesi ban belakang mobil polisi. Tak cukup dengan mengempesi ban, bocah tersebut juga merobek-robek surat tilang yang diberikan oleh petugas kepolisian. #Sakong



Saat ditanyai oleh petugas perihal itu, bocah tersebut terus menangis tersedu-sedu sambil memegang pintu mobil. Dan di bagian akhir video, terlihat bocah yang sedari tadi menangis sambil memegang pintu mobil polisi itu, membanting pintu mobil dengan cukup keras seakan-akan menunjukkan kemarahannya sambil menangis didepan petugas. #Poker







Petugas pun akhirnya pergi sambil berucap "Haduuuw...... Anak Jaman Now !!!!" 



Hahaha bocah zaman sekarang memang ada saja ulahnya.
Kaskuser dimari ada yang berani nekat seperti bocah dalam video di atas ?  #BandarPoker



Thursday, May 10, 2018

PelangiQQ || Miris, Melihat Wanita Setengah Telanjang Berjalan Di Tengah Kota Cianjur


PELANGIQQ || Masih ingat dengan wanita setengah telanjang yang membeli obat-obatan di apotik kawasan Jakarta. Nah saat ini kembali terjadi namun di daerah yang berbeda yaitu Cianjur. #BandarQ



Dengan hanya menggunakan celana dalam hitam dan bra berwarna coklat, wanita ini asyik berjalan dengan lenggak lenggok yang menggoda iman lelaki. #Domino99





Ini terbukti dengan banyaknya orang yang berjalan perlahan dan menimbulkan kemacetan. Memang dengan adat budaya ketimuran yang malu-malu namun doyan, mereka sebenarnya senang memandang wanita setengah telanjang tapi kembali lagi malu dengan norma masyarakat sekitar yang menganggap hal itu tabu. #Sakong





Itulah yang terjadi di daerah Cianjur Jawa Barat selain itu, perempuan berkulit putih mulus itu tampak membawa tas warna emas lengkap dengan sepatu kets warna putih. #KartuHoki



Tak diketahui identitas perempuan yang membuat heboh, pada Rabu (9/5/2018) siang bolong itu. Seperti yang dilansir pada pojoksatu.com (9/5/18).



Di sini memang terlihat sang perempuan setengah bugil itu memiliki tattoo pada bagian pundak kirinya. Bahkan berdasarkan informasi media yang diterima, sang perempuan tersebut awalnya berjalan santai di kawasan Warujajar, Kecamatan Cianjur Kota. #Poker





Kemudian ia berjalan dengan santai tanpa merasa jengah dengan banyaknya mata memandang. Hingga akhirnya banyak juga kendaraan yang berjalan perlahan untuk melihat putih dan mulusnya tubuh wanita itu, namun sang wanita tetap santai tak perduli dengan pandangan mereka tetap saja berjalan dengan perlahan.



Hingga datanglah seorang lelaki yang membawa motor datang dan membawanya pergi entah kemana, hingga saat ini tak diketahui siapa wanita dan pengendara motor itu. Tapi sosok itu sudah membuat geger warga cianjur, setidaknya ada hiburan sebelum bulan puasa datang dengan ditutupnya pandangan terhadap hal-hal yang tak baik. #AduQ



Sayang sekali bila masyarakat negeri ini begitu rendah moralnya, setidaknya harusnya di cegah dan diberikan pakaian yang layak untuk menutupi auratnya sebagai wanita yang mulia. Semoga saja kejadian seperti ini tak terulang lagi, bila kalian melihat kejadian seperti ini tegurlah dan berikanlah pakaian untuk menutupi tubuhnya agar tak menjadi perhatian orang banyak. Bagaimana menurutmu, monggo seruupuutt dolo. #Bandar66



Wednesday, May 9, 2018

PELANGIQQ || Tersesat di Gunung Ciremai

PELANGIQQ || Salam lestari !! Kali ini saya ingin berbagi pengalaman yang terjadi di tahun 2008 bulan Desember. Barang kali bisa menjadi pelajaran untuk kita semua untuk lebih memikirkan keselamatan.

Hari itu aku dan sepupuku Alfin, berencana mendaki Gunung Ciremai untuk pertama kalinya setelah sebelumnya kami mendaki Gunung Salak dan Gunung Sumbing. Kebetulan kami mempunyai teman orang Kuningan, Irma namanya. Kami bertemu Irma di sebuah konser musik underground di daerah Bekasi.
Setelah pergi ke warnet untuk memcari info mengenai Gunung Ciremai (maklum HP kami dulu masih merek E*ia). Berangkatlah kami dari Jakarta menuju Kuningan yang sebelum sudah mengontek Irma dan dia setuju untuk menemani kami mendaki. #BandarQ
Singkat cerita sampailah kami di terminal Kuningan sekitar jam 5 sore dan Irma sudah menunggu kedatangan kami bersama temannya Hendra, lalu langsung menuju rumah Irma yang ternyata tepat berada di kaki Gunung Ciremai tapi lucunya meskipun tinggal di kaki Gunung Ciremai, Irma dan Hendra sama sekali belum pernah mendaki Gunung Ciremai mungkin karna mereka bukan pendaki seperti kami.
Setelah puas ngobrol panjang lebar kami memutuskan untuk mulai pendakian tanpa pamit ke ibu Irma karna ibu Irma pergi ke masjid dan katanya Irma sudah biasa pergi tanpa berpamitan.
Kami menuju pos perizinan terdekat. Tapi Hendra menyarankan kami tidak perlu ke pos perizinan dengan alasan dia orang kampung sini. Aku dan Alfin akhirnya menurut saja. #AduQ
Aku mengeluarkan kompas sebagai patokan arah yang memunjukan puncak ada di arah timur. Perjalanan di mulai Hendra memimpin perjalanan melalui ladang-ladang warga dan menembus hutan pinus yang dipenuhi semak belukar yang ditebas Hendra menggunakan parang yang dibawanya dari rumah Irma dan ternyata langsung tembus ke jalur utama via Palutungan tepatnya sebelum pos 3 Pangguyungan Badak dan terus mendaki hingga pos 4 setelah menemukan lahan datar kami memutuskan membuka tenda di sekitaran pos 4.
Setelah ngopi dan makan cemilan kami memutuskan tidur tapi karna tenda yang kami bawa hanya cukup untuk 2 orang akhirnya aku dan Hendra memutuskan tidur di depan tenda. Sial malam itu mataku belum juga bisa terpejam kulihat jam di tanganku menunjukan pkl.00.30 aku memutuskan untuk duduk dan menyalakan sebatang rokok, kulihat Hendra yg sudah masuk ke alam mimpi ditandai dengan dengkurannya dan tiba-tiba suara seperti orang berjalan dari semak-semak di depan ku. #Capsa
Tiba-tiba saja aku jadi merinding lalu kusorot senter ke arah semak-semak dan terlihat sosok seperti nenek-nenek bungkuk mengenakan kebaya berjalan dengan tongkat menuju ke arahku. Langsung kubuang rokok di tanganku dan masuk kedalam tenda membangunkan Alfin untuk bertukar posisi tapi tidak mengatakan kalau aku baru saja melihat nenek-nenek.
Pagi pun tiba setelah sarapan kami melanjutkan perjalanan menuju puncak, tapi tak satu pun pendaki yang kami temui di disepanjang perjalanan hingga puncak. Mungkin karna waktu itu hari kerja. Akhirnya sekitar 6 jam perjalanan kami tiba di puncak dan tidak ada orang sama sekali. Sekitar setengah jam di puncak barulah ada 1 rombongan dari Bandung berjumlah 6 yang gabung bersama kami dan berkenalan. Di tengah obrolan aku menanyakan keberadaan bunga edelweis di gunung ini. Dan setelah dijelaskan kami pun bergegas pergi menuju ladang edelweis sekalian turun. #Domino99
Sampai lah kami di ladang edelweis, Irma dan Hendra ternyata baru pertama kali melihat bunga itu. Aku dan Hendra pun dengan sotoy menjelaskan tentang bunga edelweis dan segala mitosnya .
Puas berada di ladang edelweis, kami kembali melanjutkan perjalanan untuk turun waktu itu sekitar pukul 15.00 lalu tibalah kami di persimpangan Linggarjati dan Palutungan. Kami ambil jalur menuju Palutungan hingga hari mulai gelap kami belum juga menemukan jalur yg sama yang kami lewati waktu naik tapi kami masih belum berpikiran macam-macam karena kami pikir memang jalur utama via Palutungan masih jauh akhirnya sekitar pkl.19.00 kami memutuskan membuka tenda lalu melanjutkan perjalanan keesokan harinya.
Pagi tiba sekitar pkl.06.00 kami mulai melanjutkan perjalanan turun hampir 3 jam kami berjalan tapi belum juga menemukan jalur yang kami lalui waktu naik. Anehnya lagi ada seekor kadal yang terus mengikuti kami entah sejak kapan. Aku mulai cemas saat itu dan yakin bahwa kami tersesat karna jalur yang kami lewati terputus hanya ada semak bekar setinggi 1 meteran di depan kami. #BandarPoker
Kami pun berhenti dan berunding apakah akan di lanjutkan terus turun atau kembali ke puncak akhirnya diputuskan kami semua kembali ke puncak.
Kadal itu terus mengikuti kami. Karna penasaran, Hendra mencoba mendekati kadal itu dan menghentakan kaki tepat didepannya. Tapi kadal itu tetap tidak pergi seolah menantang Hendra. aAlfin pun menyarankan kami tetap berjalan tanpa menghiraukan kadal tersebut.
Hingga sore hari, kami belum juga keluar dari hutan yang didominasi pepohonan besar. Aku pun mencoba mengikat tali rapia biru ke sebuah yang memang selaluku bawa setiap pergi mendaki sebagai tanda. Dan anehnya kami selalu kembali melewati tanda yang kupasang tersebut, ditambah kadal yang masih terus saja mengikuti kami.

Haripun telah gelap. Kami kembali membuka tenda dan membuat santap malam, untuk persedian bekal kami masih lumayan banyak terutama biskuit. Air yg kami bawapun masih lumayan banyak. Satu dirigen air 5 liter juga masih utuh.
Puas mengisi perut kami memutuskan untuk tidur suasana kali ini begitu hening tidak ada suara binatang hutan sama sekali seperti biasanya. Aku pun mulai terlelap di luar tenda hingga tiba-tiba Hendra membangunkan aku karna dia melihat cahaya seperti cahaya senter, tanpa membangunkan Alfin dan Irma. Kami langsung berlari ke arah cahaya yang jaraknya kira-kira 200m sambil berteriak sekeras mungkin. #Bandar66
Sepertinya mereka tidak mendengar teriakan kami dan terus saja berjalan tapi kami terus berlari ke arah sumber cahaya. Terbersit sedikit harapan dalam hati untuk keluar dari hutan ini. Bukannya pertolongan yang kami dapat, Hendra justrus terperosok jatuh ke dalam lubang sedalam kurang lebih 4 meter.
Lebih mengejutkan lagi ternyata sekitar 10 meter dari lubang tersebut adalah jurang yang entah berapa puluh meter dalamnya dengan kata lain cahaya panjang mirip sorotan senter itu bukan berasal dari manusia karna melayang melewati jurang jika saja Hendra tidak terperosok ke dalam lubang mungkin kami berdua sudah masuk ke dalam jurang.
Aku segera kembali menuju lubang di mana Hendra lalu kusorot Hendra dengan senter di tanganku untungnya dia tidak mengalami cidera serius. Kusuruh dia menunggu sebentar lalu aku kembali ke tenda untuk membangunkan Alfin dan mengambil tali webbing . Akhirnya Hendra bisa kami angkat naik tapi sayangnya pinggul hendra robek sekitar 5 cm, aku dan Alfin segera merangkul Hendra menuju tenda dan segera mengeluarkan kotak P3K untuk mengobati luka di pinggul Hendra .
Belum kelar mengobati luka Hendra, tiba-tiba saja Irma terbangun dan teriak-teriak histeris dengan mata yang melotot tapi suaranya terdengar seperti suara nenek-nenek dengan bahasa bahasa Kuningan yang menurut Hendra dia bilang “Mau apa kalian datang ke sini.” #Poker
Kami bertiga meminta maaf dan meminta agar nenek itu keluar dari tubuh Irma tapi Irma tetap saja berteriak sambik sesekali tertawa cekikian. Kami membaca doa yg kami hafal tapi tidak menunjukan perubahan apa-apa.
Karna kesal aku menyuruh Alfin dan Hendra untuk memegang Irma dengan erat dan aku menduduki kedua kaki Irma dan menggigit jempol kami Irma, teriakan Irma perlahan mulai melemah hingga akhirnya benar-benar sadar. Aku pun langsung memberinya minum lalu Irma bercerita bahwa ia bermimpi dibawa nenek-nenek ke suatu tempat di dalam goa.
Kami semua mulai panik dan berpikir kami tidak akan bisa keluar dari hutan yang aneh itu . Pukul 02.00 aku memutuskan untuk sholat tahajud (jujur sebelumnya sholat wajib pun jarang aku kerjakan ). Mereka bertiga pun ikut melaksanakan sholat tahajud dengan wudhu air yg ada dalam derigen yang kami bawa. Kami berdoa agar bisa keluar dari hutan ini dan jika pun kami harus mati kami pasrah. #KartuHoki
Suasana menjadi haru saat tanpa sadar kami berempat meneteskan air. Setelah sholat dan bersholawat kami kembali memutuskan untuk tidur dan melanjutkan perjalanan saat hari sudah terang.
Sekitar pukul 08.00, kami bertiga bangun kecuali Hendra yang masih terlelap. Saat Alfin menyentuh badan kepala Hendra badannya terasa sangat panas. Mungkin karna luka di pinggulnya. Setelah sarapan, kami memulai kembali perjalanan ke atas dengan sangat lambat karena kondisi Hendra cukup menghawatirkan saat itu.
Satu jam berjalan kami tiba di tanah datar yg cukup luas dan beristirahat, Alfin berjalan sendiri untuk mencari arah, setelah setengah jam ia kembali dan berkata bahwa ia melihat perkampungan di arah utara. Kami pun kembali melanjutkan perjalanan turun ke arah utara.
Stok air kami hanya tersisa 2 botol ukuran 600ml. Sebelum gelap, kami harus sudah sampai di perkampungan yang Alfin lihat. Empat jam sudah kami berjalan tapi perkampungan yang Alfin lihat di atas belum juga ketemu. Sialnya tanda tali rapia yang aku pasang jauh di bawah.
Kembali kami lewati padahal kami telah berjalan sangat jauh ke arah puncak dan berjalan berlawan dari arah yang kami pasang tanda. #KartuOnline
Aku sudah berpikir akan mati di gunung ini. Tapi keluarga dan teman-teman di Jakarta membuatku tetap optimis kalau aku bisa keluar dari hutan ini. Hari pun kembali gelap kami masih berada di hutan yang didominasi pohon pohon raksasa. Kami kembali membuka tenda dan mengisi perut lalu tidur. Kali ini aku dan Alfin yang tidur di luar tenda.
Tapi sepertinya Alfin tidak bisa tidur entah apa yang ia pikirkan. Ia hanya memejamkan mata sambil membaca-baca doa seperti orang yang ketakutan tapi tidak mau mengatakan apa yang sebenarnya terjadi. Aku pun terus mengamati Alfin sambil sesekali melihat sekitar. Lalu Alfin bangun dan menyuruh kami untuk melanjutkan perjalanan.
Saat itu kira-kira pukul 21.00 aku menganjurkan Alfin untuk melanjutkan perjalanan saat terang tapi Alfin tetap bersikukuh ingin melanjutkan perjalanan. Akhirnya kami semua menuruti kemauan Alfin karena kami takut Alfin melihat sesuatu yang bisa membahayakan kami.
Dengan perasaan yang bingung kami mengikuti Alfin kembali ke arah atas hingga kembali bertemu dengan tanah datar yg kami temui tadi siang. Anehnya siang tadi kami berjalanan sekitar 7 jam dari tanah datar hingga sampai ke tempat kami membuka tenda, kali ini hanya butuh waktu sekitar 30 menit kami sampai tempat itu. Kami terus berjalan dari area tanah datar lalu kembali turun ke dalam hutan tapi kali ini Alfin mengambil arah timur menembus kegelapan. #KartuBagus
Entah apa saja yang telah kami lewati karna sumber cahaya hanya dari senter yang berada di tangan Alfin hingga sekitar 2 jam perjalanan kami telah keluar dari hutan dan terlihat jelas lampu-lampu dari rumah warga sekitar dari kejauhan. Hingga menemui ladang-ladang warga. Irma pun mengenali daerah tersebut yang tidak jauh dari desanya. Akhirnya Irma mengambil alih di posisi depan menggantikan Alfin.
Akhirnya kami sampai di rumah Irma sekitar pukul 01.30. Kami langsung melakukan sujud syukur di depan rumah Irma dan aku bertanya kepada Alfin dari mana ia langsung tau jalan pulang. Alfin bercerita di saat kami memutuskan untuk tidur, seorang kakek-kakek datang menghampiri dan mengatakan jika kami ingin keluar dari hutan itu kami harus segera mengikutinya. Dan kami pun mulai bercerita tentang apa yang kami alami selama di Gunung Ciremai.
Ternyata sejak awal pendakian saat memasuki kawasan hutan pinus, Alfin memang sudah merasa diikuti oleh nenek-nenek. Berbeda dengan Irma yang merasa sering melihat sosok hitam berbadan besar dengan mata merah saat tersesat di dalam hutan, hanya Hendra yang mengaku tidak melihat apa-apa. Tapi kami tidak percaya karna ia terlihat seperti menutupi sesuatu . #PokerHoki
Akhirnya Irma masuk membangunkan ibunya yang sedang tertidur lalu langsung memeluk ibunya dengan erat dan menceritakan bahwa kami baru saja tersesat di Gunung Ciremai. Ibunya Irma pun langsung mencaci maki kami semua dia bilang bahwa warga kampung nya tidak ada yg berani mendaki Gunung Ciremai kecuali untuk mencari ilmu-ilmu tertentu.
Kami bersyukur karna masih bisa kembali dengan selamat dan tidak akan ceroboh lagi mendaki gunung secara ilegal. Sekian. #KartuOke


Saturday, April 28, 2018

PELANGIQQ || Istriku Korban Pesugihan Buto Ijo


PELANGIQQ || Astaga! Mata Karjo membelalak. Ia tak percaya pada penglihatannya. Di atas ranjang itu Warsih menggeliat sambil mulutnya mendesah layaknya perempuan yang sedang dilanda berahi. Tetapi tak berlangsung lama, sesaat kemudian Warsih menggelepar seperti ayam disembelih, mengejang dan kaku.



Sudah banyak cerita tentang pesugihan, persekutuan antara manusia dengan makhluk gaib untuk memperoleh harta kekayaan dengan cara tidak wajar. Meskipun nyata-nyata kalau ini adalah perbuatan sesat, namun tetap ada saja orang yang mau melakukannya. lni adalah cerita tentang seorang pelaku pesugihan yang penulis peroleh dari seorang teman, sebut saja Rahmat, yang secara diam-diam mengamati prilaku tetangganya.

Menurutnya, tetangganya itu melakukan persekutuan dengan makhluk gaib, Buto Ijo. Meskipun makhluk tersebut tergolong gaib, tetapi ada beberapa orang pintar yang dengan kasat mata dapat melihat bentuk fisik makhluk yang satu ini. Menurut mereka Buto ijo itu memiliki postur tubuh yang tinggi besar mirip raksasa. Kulitnya hijau, licin seperti lumut. Matanya merah dan besar serta giginya bertaring. Meskipun wujudnya menyeramkan, namun ada saja orang yang memuja dan memanfaatkannya untuk mendapatkan harta kekayaan. Karena makhluk ini dipercaya dapat memberi harta kekayaan bagi pelakunya.

Nah, salah satu orang yang nekad memanfaatkan makhluk satu ini adalah tetangganya Rahmat itu. Sebut saja namanya Karjo. Karjo bukannya tidak tahu kalau perbuatannya itu adalah sesat dan mengandung resiko. Tetapi mau apa lagi? Dalam keputusasaannya menjalani kehidupan sehari-hari Karjo tidak menemukan jalan keluar bagaimana caranya untuk memperoleh rezeki lebih, selain melakukan pesugihan demi kelangsungan hidupnya yang memang senantiasa didera kemiskinan.

Sebenarnya Warsih, istrinya, tidak setuju dengan jalan yang ditempuh oleh suaminya itu. warsih selama ini cukup nerimo dengan segala rezeki yang diberikan oleh Tuhan pada keluarganya. Baginya sudah bisa makan setiap hari saja sudah cukup. Dan masih beruntung karena kedua anak lelakinya masih mau membantu mencari uang tambahan untuk membiayai sekolahnya sendiri. Parno yang duduk di kelas 2 SMP sebelum berangkat sekolah ikut membantu tetangganya, Lek Giman yang berjualan lontong sayur di pasar kaget. Sedangkan Tarman yang duduk di kelas 5 SD pagi-pagi sudah berada di perempatan lampu merah Antasri menjajakan koran. Sedang suaminya sehari-hari bekerja sebagai kuli pemecah batu di lereng Bukit Camang.

"Ini perbuatan sesat, Pakne!" Ucap Warsih saat mengetahui dari mana asal segepok uang yang diserahkan suaminya malam itu. Tiga malam Karjo menghilang, saat pulang dia menyerahkan segepok uang pada istrinya. Ketika warsih menanyakan dari mana dia mendapatkan uang sebanyak itu, mulanya Karjo berbohong. Tetapi setelah didesak terus, akhirnya dia mengaku.



"Sudahlah Bune, aku melakukannya karena terpaksa. Aku sudah bosan dengan penderitaan yang kita alami selama ini. Uang. itu bukan untuk foya-fota, tetapi untuk kita pergunakan menyambung hidup kita, supaya kita bisa dipandang orang" jawab Karjo.

"Tetapi resikonya kan berat, Pak!" sergah Warsih. Karjo sejenak terdiam. Dia memang tahu benar kalau perbuatannya itu mengandung resiko, karena kelak dia harus menyediakan imbalan berupa tumbal nyawa manusia!

"Terserah padamu wahai manusia. Keluargamu sendiri aku tidak perduli. Pokoknya yang penting dia itu perempuan. Ingat, setiap saat aku memintanya kau harus menyediakannya!" Kata Buto ijo ketika Karjo selesai melakukan ritual

Di bawah sebatang pohon beringin tua yang usianya mungkin sudah puluhan bahkan ratusan tahun. Konon Karjo nekad melakukannya karena rayuan seseorang yang pernah melakukan hal serupa.

"Pokoknya dijamin berhasil Kar. Dari pada jadi kere seumur hidup mendingan kita mengabdi pada si Buto Ijo itu. Kita akan cepat jadi orang kaya dan tentu saja hidup enak, tanpa harus banting tulang capek- capek jadi pemecah batu!" Kata orang yang mengantar Karjo ke tempat di mana sang Buto Ijo bermukim. Sekarang semuanya sudah terlanjur. Tak ada pilihan bagi Warsih selain menerima uang yang diberikan oleh suaminya itu. Apalagi selama ini Warsih belum pernah menerima uang sebanyak itu. Setiap hari paling dia cuma menerima dua atau tiga lembar uang puluhan ribu dari suaminya itu.

Uang tersebut dipergunakan Warsih untuk membuka warung tegal. Anehnya, meskipun tempat dia berjualan kurang strategis, tetapi baru saja beberapa hari berjualan pengunjungnya sudah banyak. Ada yang sengaja makan di sana dan juga ada yang sengaja membeli dibungkus untuk dibawa pulang. Tak heran, kalau dalam waktu singkat warung bu Warsih sudah berubah permanen. Karjo sengaja membeli tanah dan membangunnya. Saking ramainya, kini bu Warsih mempekerjakan seorang gadis dari kampungnya untuk 

Saking ramainya, kini bu Warsih mempekerjakan seorang gadis dari kampungnya untuk membantunya.

Adalah Markasan seorang pengangguran kini memperoleh kerjaan tanpa harus melamar. Dia jadi tukang parkir liar di depan warung bu Warsih. Setiap hari dia mangkal di depan warung bu Warsih mengatur kendaraan yang keluar masuk. Tetapi ada satu hal yang membuat dirinya merasa heran karena setiap bulan pada hari Jum'at ketiga warung bu Warsih selalu tutup. Sebenarnya dia ingin bertanya pada bu Warsih, tetapi dia merasa segan, karena dia merasa bukan haknya untuk mencampuri urusan orang lain.

Akan halnya Karjo dan istrinya pada setiap hari Jum'at ketiga setiap bulan sengaja menutup warungnya karena melakukan ritual rutin, yaitu menemui Sang Buto Ijo. Kedua suami istri itu seperti biasanya membawa sajenan berupa ayam bekakak dan satu baskom besar ketan hitam dan ketan putih yang sudah dimasak, kembang tujuh warna, kemenyan arab dan tak lupa air minumnya berupa wedang jahe. Tetapi tak biasanya Buto Ijo yang selama ini selalu gembira menyambut Karjo, kali ini marah sekali karena ternyata sajenan yang diberikan itu tidak sesuai dengan janjinya.

"Hei, manusia dua orang pengikutku sudah memberi aku tumbal berupa gadis muda, tetapi kau sendiri belum pernah. saat ini birahiku sedang naik. Jadi aku butuh tumbal darimu berupa gadis muda he...he... he!"

Mendengar permintaan itu kontan saja Karjo dan istrinya saling pandang. Mereka tahu kalau tak ada cara lain selain harus menuruti permintaan itu. Tetapi siapa yang harus dikorbankan? Karena kedua anak mereka lelaki semua.

"Bukankah sejak dulu aku tidak setuju dengan pekerjaan ini, Pak. Percuma kita kaya kalau harus mengorbankan nyawa orang lain. Si Turah itu kan orang lain. Selama ini dia bekerja sangat rajin sekali. Aku tidak tega kalau dia harus Jadi korban. Lantas apa yang harus kita katakan pada orang tuanya di kampung nanti?" Tanya bu Warsih pada suaminya saat mereka pulang.

"Sudahlah bu. Kau tenang saja kalau soal itu serahkan saja padaku biar aku yang mengatur!" Jawab Karjo. Singkat cerita, akhirnya, Turah, pembantunya, dikorbankan oleh Karjo sebagai tumbal. Kematian Turah yang mendadak dan Misterius itu sempat membuat gempar penduduk desa Tanjungsari. Mereka bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi atas diri Turah yang malang itu. Karena selama ini keluarga Turah sering menerima sms dari Turah yang isinya mengatakan bahwa di kota dia sehat- sehat saja. Konon Turah menghilang dari rumah Karjo selama 5 hari, lalu ditemukan sudah menjadi mayat di sebuah sumur tua yang tak jauh dari rumah Karjo.

Sebenarnya keluarga Turah tidak terima dengan kejadian ini dan berniat akan menuntut Karjo. Tetapi Karjo jauh-jauh hari sudah menyiapkan senjata pamungkas, yaitu memberi keluarga Turah segepok uang tunai serta menanggung biaya dari mulai penguburan, tahlilan sampai pada selamatan 100 harinya. Cara ini ternyata ampuh. Bagi kedua orangtua Turah yang lugu dan polos itu, kebaikkan dan perhatian yang diberikan Karjo mereka terima dengan senang hati. Menurut mereka kematian Turah mungkin sudah takdir. Karena itu mereka harus legowo. Apalagi keluarga Turah memang termasuk keluarga yang miskin.

Ya, Karjo telah berhasil dengan tipu muslihatnya menipu keluarga Turah. Dengan demikian dia merasa aman karena perbuatan jahatnya tidak sampai terbongkar. Tetapi tidaklah demikian halnya dengan Warsih. Sejak peristiwa kematian Turah dirinya selalu resah. Dia selalu dikejar rasa bersalah yang teramat besar. Dia khawatir kalau perbuatan suaminya itu sampai terbongkar dan diketahui oleh keluarga Turah di kampung. Apa lagi akhir-akhir ini Warsih sering bermimpi didatangi Turah dan menanyakan apa salah dan dosanya hingga dia dijadikan korban oleh kedua majikannya itu. Karena sudah tak tahan, malam itu Warsih menuntut suaminya.

"Pakne, pokoknya ini harus dihentikan! Aku tidak mau kalau nanti sampai jatuh korban lagi. Buat apa kita hidup di atas penderitaan orang lain!" Tuntut Warsih. Tentunya Karjo jadi kaget sekali mendengar ucapan istrinya itu. Mana mungkin aku berhenti, ucapnya dalam hati. Tentu saja dia tidak rela kalau harta yang sudah dimilikinya selama ini akan hilang, dan dia akan kembali jadi kere dan kembali bekerja sebagai buruh pemecah batu.

"Jadi maksud Bune supaya kita kembali jadi miskin?" Jawab Karjo kesal.
"Ya, tidak apa~apa miskin. Bagiku lebih baik hidup miskin tapi tenteram dari pada kaya tetapi harus mengorbankan nyawa orang lain. Aku takut bagaimana nanti kalau rahasiamu itu terbongkar. Lantas bagaimana nasib kedua anak kita? Mereka pasti menderita akibat ulahmu!" Kata Warsih tak kalah jengkelnya.

Karjo terdiam. Timbul rasa jengahnya mendengar kata-kata yang diucapkan oleh istrinya itu. Kini terjadi pergulatan batin di diri Karjo. Dia benar-benar bingung menentukan pilihan. Ucapan Warsih benar! Batinnya. Nelangsa. Tetapi di sisi lain dia tidak mau kehilangan harta kekayaannya!

Akhirnya Karjo menampik semua tuntutan istrinya itu. Dia tidak mau kembali hidup miskin. Gelimang materi dan hidup enak yang dirasakannya, membuat dirinya terus melakukan perbuatan sesat, bersekutu dengan Buto ljo. Dan nikmat dunia semakin membuatnya terlena hingga lupa kalau sudah saatnya dia harus kembali menyerahkan tumbal berikutnya. Jangankan memberikan tumbal nyawa manusia, bahkan untuk mengantarkan sajenan rutin setiap malam Jum'at ketiga sudah dilupakannya. Hal ini tentu saja membuat makhluk peliharaannya itu jadi marah!

Malam itu menjelang subuh Karjo baru pulang dari tempat hiburan malam yang belakangan ini sering dikunjunginya. Karjo sengaja membawa kunci sendiri supaya tidak mengganggu penghuni lainnya yang sedang tidur, kalau dia pulang larut malam. saat sampai di depan pintu kamar istrinya, Karjo tiba-tiba menghentikan langkahnya karena telinganya mendengar suara aneh di dalam kamar Warsih. Dia mendengar seperti ada suara desahan dan suara ranjang yang berderak-derak. Terdorong rasa ingin tahunya, perlahan Karjo mendorong pintu kamarnya yang ternyata tidak terkunci.

Dan... Astaga! Mata Karjo membelalak. Dia seakan tidak percaya pada penglihatannya. Di atas ranjang yang bergoyang dilihatnya Warsih menggeliat- geliat sambil mulutnya mendesah-desah layaknya perempuan yang sedang dilanda kenikmatan berahi. Tetapi adegan itu tidak berlangsung lama, sesaat kemudian Warsih menggelepar seperti ayam dipotong kemudian tubuhnya mengejang kaku!

Karjo kontan menjerit histeris memeluk istrinya. Dia mencoba membangunkan istrinya seraya mengguncang tubuh Warsih berulangkali. Tetapi Warsih sama sekali tak bergerak, tubuhnya dingin dan kaku. Lagi-lagi Karjo berteriak histeris meminta tolong. Kedua anaknya yang tidur di kamar sebelah dan seorang pembantunya segera berhamburan ke kamar Karjo.

Subuh yang hening itu berubah jadi ramai. Satu persatu tetangga Karjo berdatangan untuk melihat apa yang terjadi. Anehnya setelah menyaksikan kejadian itu, sikap mereka ternyata berbeda-beda. Ada yang menanggapi kejadian itu dengan mengucap istighfar. Ada yang cuma memandang iba. Tetapi ada yang malah memaki.

"Rasain, itulah akibatnya kalau orang melakukan pesugihan. Sekarang istrinya yangjadi korban!" Maki Markasan, tukang parkir yang dulu pernah naksir Turah.

Pembaca, sampai di sini cerita yang dituturkan oleh teman penulis. Dia tidak mau menceritakan bagaimana nasib selanjutnya keluarga Karjo, tetangganya itu.